Levi menampar wajahku kuat-kuat sehingga aku terjatuh ke samping di kursi. Aku menatapnya dengan tajam saat merasakan darah menetes dari sudut bibirku. Bangsat itu sama sekali tidak menyerah dan begitu pula aku. Jika dia pikir dia bisa mendapatkan kekuatanku maka dia harus berpikir lagi! Aku berpikir sendiri sambil terus menatapnya.
"Arianne_" Pandanganku beralih ke Aurora yang berdiri di sudut. "Sudahlah menyerah saja."
Aku melepaskan tawa tanpa humor sebelum menatap Levi. "Kamu pikir kamu bisa mengambil kekuatanku?"
Levi membungkuk dan memegang daguku dengan kasar di tangannya. "Ada sesuatu yang berbeda tentangmu hari ini." Dia mengamati saat menatap mataku. "Matamu, mereka tidak dipenuhi ketakutan yang biasanya kamu miliki setiap kali kamu duduk di kursi. Ada sesuatu yang berbeda."
"Dan di sinilah aku pikir kamu tolol, senang melihat kamu tidak begitu bodoh setelah semua." Aku berkata manis sambil membat-batkan bulu mataku kepadanya.