Seperti yang Kiran perintahkan, aku bangun ketika cahaya pertama muncul. Aku segera mencuci muka dan gigi sebelum aku berpakaian. Aku memakai kamisol gelap dengan sepasang legging gelap. Aku memakai sepasang sepatu boot matahari gelap dan kemudian, aku mengikat rambutku di atas kepala. Ketika aku yakin aku sudah siap, aku mengambil jubah beludru gelapku dan melilitkannya di bahu, menggunakan tudung untuk menutup diriku.
Aku keluar dari kamarku dan merangkak diam-diam melewati lorong-lorong kastil, perlahan turun tangga sampai aku keluar dari kastil dan menuju ke lapangan latihan di mana Kiran memintaku untuk bertemu dengannya. Kiran sudah menungguku di sana.
Dia mengenakan pakaian tanpa lengan cokelat gelap yang terbuat dari kulit. Dia memakai sepasang celana panjang ketat dan sepatu hitam. Pedangnya tersarung di sarung pedang yang tergantung di sisi kiri pinggangnya. Dia juga melipat tangan di belakang punggungnya, terlihat seperti komandan yang sebenarnya.