Seluruh kerajaan sudah kembali normal. Meskipun penduduk kota tidak tahu apa yang terjadi dan kami memutuskan untuk menjaganya tetap seperti itu. Namun di dalam kastil, ceritanya berbeda. Setiap hari orang-orang datang untuk meminta maaf kepadaku, dari pelayan hingga orang-orang pengadilan membawakan hadiah untuk meminta maaf. Kata 'maaf' terdengar begitu banyak hingga aku mulai menghindari orang-orang di sekitar kastil.
Aku sedang berbaring di kamarku suatu siang sambil riang mengunyah cokelat ketika pintu kamarku terbuka. Aku tersenyum saat melihat Ivan masuk tapi di belakangnya ada Yasmin yang membawa seikat bunga. Senyum di wajahku langsung hilang dan digantikan dengan tatapan was-was.
Ivan mendekat dan mencium lembut keningku. "Selamat siang sayangku."
"Tolong katakan bunga itu bukan dari kamu." aku berkomentar datar sambil menatapnya tajam.