Aurora dan saya mengunjungi jalan demi jalan, memeriksa orang-orang yang sedang membangun rumah mereka atau yang terluka. Kami juga membagikan beberapa makanan dan membantu di mana kami bisa. Semua orang senang melihat kami, kami juga senang bisa membantu meskipun beberapa dari mereka terlihat sedikit bingung dan tidak ingat apa-apa tentang apa yang telah terjadi.
"Jadi, ibumu sudah pergi." Aurora berkata saat kami memberikan roti ke para pekerja.
Saya mengangguk, tersenyum pada seorang pekerja yang membungkuk pada saya. "Ya."
"Aku perhatikan hubungan antara kalian berdua akhir-akhir ini terasa sedikit tegang." Aurora berkata saat kami melanjutkan ke jalan berikutnya. "Kamu tahu, kamu bisa percaya padaku, kan?" Aurora bertanya saat saya terdiam sepenuhnya.
Saya menghela nafas sebelum berhenti di depannya. "Leluhur ibuku adalah yang menciptakan gelang kutukan!"
Aurora terkejut dan menatap pergelangan tangan saya. "Apa?"
