```
Saya tidak ingin mempercayainya! Saya tidak ingin mempercayai semuanya! Fakta bahwa ibu saya terlibat dengan gelang kutukan, saya sungguh tidak ingin mempercayainya! Namun ekspresi terkejut di wajahnya yang kemudian berubah menjadi ekspresi pasrah membuat sesuatu di dalam diri saya hancur. Saya bahkan tidak marah karena leluhurnya lah yang menciptakan sesuatu yang begitu kejam dan keji, saya marah karena dialah yang malah menyarankannya! Bagaimana? Bagaimana dia bisa mengharapkan hal ini terjadi pada siapa pun? Pada saya, anaknya sendiri?
"Arianne, mari kita bicara di dalam." Dia menyarankan dengan tenang.
"Mengapa?" Saya bertanya dengan suara patah. "Mengapa kau melakukan ini kepadaku?"
Ibu saya berkedip, "Saya tidak punya pilihan."