POV IVAN
Meja itu terhantam ke dinding dan hancur menjadi serpihan ketika jatuh ke lantai. Para pelayan menunduk karena amarahku saat mereka berdiri di sudut ruangan. Aku melihat Kiran mengusir mereka keluar dari kamarku tapi aku tak peduli. Aku meraih sebuah kursi dan menghantamkannya ke pintu, menyaksikan kursi itu pun pecah menjadi serpihan. Bagaimana dia berani? Bagaimana dia berani? Aku mendidih dalam amarah saat aku memukul dinding sambil membayangkan wajah anak haram itu! Aku membencinya! Aku sungguh membencinya!
"Menghancurkan beberapa perabot dan mengebor lubang di dinding tidak akan membantu Arianne." kata Kiran dari belakangku.
Aku menggeram ketika kubalikkan badan menghadapinya tetapi Kiran hanya mengangkat bahu padaku. Dengan raungan frustrasi aku meninju dinding lagi sebelum menoleh kepadanya. "Dia tidak membunuh anak itu!"
"Dan kamu tidak berpikir bahwa aku tahu itu?" tanya Kiran dengan alis terangkat padaku.