Saya sedang menyusui Caeden ketika pintu kamar tidur saya terbuka dan teman-teman saya masuk bersama dengan Ivan yang menatap saya dengan pandangan yang penuh perhitungan. Saya tersenyum dan menyesuaikan Caeden dari pangkuan saya. Saya berdiri dan meletakkannya di tempat tidur sebelum berbalik untuk melihat teman-teman saya.
"Hey kawan-kawan." | menyapa dengan senyum di wajah saya.
"Bagaimana..." Aurora terengah-engah tampak gugup. "Bagaimana perasaanmu?"
Saya mengangguk kepadanya dengan senyum di wajah saya. "Saya merasa baik, maaf saya bikin kalian sedikit kaget."
"Ya, jadi apakah kamu mungkin mau berbicara tentang apa yang terjadi?" Yasmin bertanya kepada saya.
Saya mendongakkan alis kepada dia. "Maksudmu apa?"
"Um.." Yasmin bergeser dengan gugup di kakinya. "Maksud saya apa yang terjadi saat kamu pergi? Kamu terluka." Dia mengarahkan tangan ke luka di kepalaku.