Menghirup napas, mataku terbuka hanya untuk melihat bahwa aku berada di dalam kamar yang sudah dikenal. Aku bangkit secepat kilat namun langsung menyesalinya karena rasa sakit di perut bawahku. Aku mengerang sambil memegang perutku.
Kurasa ini adalah dampak dari melahirkan. Ngomong-ngomong tentang melahirkan, aku menoleh ke sekitar mencari bayi-bayiku namun yang bisa kutemukan hanyalah dua buaian yang diletakkan di samping tempat tidurku dan terlihat kosong.
Aku hampir panik ketika pintu terbuka dan Ivan masuk ke dalam, dengan kemeja longgar berwarna merah muda dan jaket suede merah di atasnya dan dia memakai celana panjang yang ketat. Di kepalanya terdapat mahkota yang jarang dia pakai kecuali pada acara-acara khusus.
"Hei, kau ada di sini." Kata Ivan sambil berjalan ke arahku dengan senyuman di wajahnya.
"Bayiku! Di mana mereka?" tuntutku merasa sedikit panik di dada. "Di mana anak-anakku Ivan?"
"Hei, hei, hei, tenanglah!" Ivan duduk di tempat tidur dan meraih tanganku.