Saya membuka mata dan melihat plafon coklat yang familiar serta gantungan lampu emas di atas saya. Saya menghela napas saat merangkak bangun dari tempat tidur. Saya meraih gelas dan air minum yang ada di meja samping tempat tidur saya. Saya minum dua gelas air sebelum meletakkannya kembali di meja. Mengambil napas yang gemetar, saya mengangkat tangan dan menyentuh leher saya. Kenangan akan dewi bulan yang mencekik saya masih segar dalam ingatan saya dan saya masih bisa merasakan sebagian dari sakit yang ia berikan kepada Tag'arkh.
Memikirkan Tag'arkh, saya menutup mata dan menghembuskan napas. "Tag'arkh, apa kau baik-baik saja?" Saya bertanya dengan penuh kekhawatiran tapi yang saya dapatkan adalah keheningan. "Tag'arkh?" Saya memanggil lagi tapi masih tidak ada jawaban.