Darah hangat memercik di wajahku saat aku menggunakan tombak ini untuk memotong perut manusia serigala yang melompat ke arahku. Dua manusia serigala lagi menyerang sisiku tetapi aku berkelit dan menggunakan nyala api untuk membutakan mereka. Satu manusia serigala lagi melompat ke arahku dan aku melompat ke samping tetapi cakar ini mencakar rusukku.
Aku berteriak sedikit saat aku terhuyung-huyung karena rasa sakit. Aku memegang sisiku dan menunduk hanya untuk melihat empat garis panjang di sisiku. Tidak terlihat dalam tetapi juga tidak terlihat baik. Aku bernapas keras melalui hidung saat aku menatap manusia serigala dengan kebencian! Yang telah kuserang mulai sembuh. Aku tidak menggunakan pedang sehingga tombak yang kumiliki tidak menimbulkan kerusakan pada mereka.