Gideon memfokuskan pandangannya pada tujuan saat ia mendorong kudanya maju. Dia tahu seharusnya tidak memikirkan tantangan Freya sebagai cara egois untuk mendapatkan keinginannya terhadapnya, namun bagian primitif dari pikirannya masih berdenyut di belakang kepala meski dia sendiri bersikeras menolak ide tersebut.
Namun, dia tidak keberatan jika dia menggunakannya untuk sesuatu yang jauh lebih kecil dari memiliki dia untuk dirinya sendiri.
Dengan menggertakkan kudanya agar berlari lebih cepat, Gideon mengklik lidahnya saat Freya dan kudanya mulai meninggalkannya dalam debu. Sudah butuh banyak stamina dari kudanya untuk sekadar mengikuti kecepatan mereka, apalagi mengejar mereka di awal. Tapi untuk berpikir bahwa kecepatan mereka masih belum cukup?
Yah, kudanya bernama Speedy bukan tanpa alasan, dia menduga.
"Tetaplah mengikuti saya, ya?"