Xenia begitu larut dalam ciuman yang penuh gairah sehingga dia tidak menyadari bahwa mereka kini terbaring di atas tempat tidur dengan tubuh Darius menindihnya.
Dia hanya bisa terengah ketika merasakan tangan yang kokoh Darius menahan dadanya, meremas dan mengusap lembut seolah ukurannya sedang dihitung dengan telapak tangannya. Tangan Darius yang lain, sementara itu, mengikuti lekuk samping tubuhnya, menjalar turun sampai ke pahanya seolah memastikan bahwa dia ramping dan lincah untuk kesenangannya.
"Hmmm..." Xenia mendesah ketika tangannya menyelinap ke dalam gaun tidurnya.
Dia kehilangan kata-kata untuk menggambarkan sensasi yang dirasakannya. Dia bahkan tidak terganggu ketika Darius menanggalkan gaun tidurnya, memperlihatkan tubuhnya di hadapannya dengan segala kemuliaannya. Yang dia dengar hanyalah suara kain yang terkoyak, dan sebelum dia sadar, dia sudah telanjang di hadapannya.