Ada keheningan canggung saat wajah Xen merona merah karena Darius dengan lembut mengelus pipinya dengan buku jarinya.
"Apakah kamu merasa lebih baik sekarang?" tanya Xen, berusaha sebaik mungkin menghindari tatapan intensnya. "Jika iya, lepaskan aku sehingga kita berdua bisa duduk dengan benar."
Darius tersenyum sinis. "Aku lebih suka tidak. Lagipula, posisi ini jauh lebih baik," jawabnya dengan suara yang manis, namun melankolis. "Aku merasa lebih santai dengan kamu di dalam pelukanku. Ayo kita istirahat seperti ini, Xen."
Mengabaikan protes lemahnya, raja itu tetap mempertahankan posisinya, menggendong Xen di lengan sambil mendengus puas.
Baru saat itu ia ingat. Ia hampir lupa tentang itu; para pelayan yang ia dengar berbicara tentang dirinya di istana mereka. Mereka telah menyebutkan bagaimana Xen membenci makhluk non-manusia, dan ia harus tahu...
"Apakah kamu membenciku?" tanya Darius secara langsung.