"Permisi, para tuan, tetapi manusia?" Jayra yang mencibir. Melihat alis temannya yang terangkat, Xenia sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh penyihir tersebut. "Mengapa saya merasa seolah-olah kita diremehkan di sini, Lord Gideon?"
Kemudian dia melanjutkan, "Kita, manusia, lebih dari mampu, lho. Saya tidak suka membanggakan diri sendiri, tetapi seorang penyihir sepertiku sudah lebih dari cukup untuk membuat pingsan setengah dari mereka." Jayra dengan bangganya menyatakan, "Dan itu belum termasuk betapa para ksatria yang bersama kita ini juga sangat bisa menghandle diri mereka sendiri. Bahkan kita punya Putri prajurit kita sendiri."
Menyimak protes dari wanita muda itu, Gideon memberikan senyuman canggung sambil menelan ludah. "Mohon maaf jika kata-kataku terdengar negatif," dia meminta maaf dengan sangat. "Aku hanya khawatir, nyonya. Mereka punya penyihir hitam dengan mereka, belum lagi ghoul dan troll."
