Darius keluar dari tendanya begitu Kavaleri Cahaya Bulan tiba di Kamp Ebodian.
"Yang Mulia," Zandro, komandan Kavaleri Cahaya Bulannya, memberi hormat kepadanya bersama dengan beberapa orang pilihannya dari Kavaleri. "Sisa pasukan kami sudah siaga di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan saran Yang Mulia. Seperti yang Anda prediksi, pasukan utama Helion berhenti bergerak dekat Teluk Badhig, dan telah mendirikan kemah mereka di sana untuk mengisi ulang persediaan."
Darius mengangguk mendengar berita itu. Memang seperti yang dia prediksi, tetapi menyadari betapa liciknya Raja Iblis itu sendiri, Darius tahu bahwa ada lebih banyak strategi di balik gerakan ini yang tak terlihat mata.
Setelah itu, Lurio, kepala penyihir Ebodia, mendekat ke Darius dengan sedikit hormat dan berkata, "Yang Mulia, Pangeran meminta Anda dan kehadiran perwira Anda untuk sebuah rapat penting. Silakan datang ke kemah komando begitu Anda ada waktu."
