Xenia berbaring di atas tempat tidur dengan dahi yang berkerut. Dia masih tidak percaya dengan cara dia bertingkah saat ini. Dia kesal, namun tidak ada yang bisa dia lakukan tentang itu. Menatap ke langit-langit tenda, dia tidak tahu berapa lama dia terbaring diam seperti itu. Mendesah dan berguling, dia berusaha keras untuk tidur… tapi dia tidak bisa.
Sebaliknya, dia malah terjebak dalam berbagai pikiran yang berkecamuk di kepalanya.
'Apakah ini gengsi saya?' dia bertanya dalam hati, mencoba membenarkan dan menginterpretasikan emosinya sendiri. Dia tahu dia sedang cemberut sendiri, bodohnya mencoba mengerti bagaimana Darius akan menikahinya demi keuntungan kerajaannya ketika dia sebenarnya tidak perlu melakukannya.
'Kamu menikahi dia demi keuntungan kerajaanmu juga, bukan?' Dia bergema dalam hati. Itu adalah pertanyaan di kepalanya yang dia belum cukup percaya diri untuk menjawabnya.
