Xenia berkedip saat ia melihat Lady Bella pergi dengan senyum yang meyakinkan. Namun meskipun tampak nyaman yang ia pancarkan, ada sesuatu yang terasa tidak beres. Hanya imajinasi saja, atau apakah mata Bella tidak tersenyum? Mata itu terlihat bengkak seolah-olah air mata akan jatuh darinya pada setiap saat...
Berbalik kepada Osman, tatapan matanya masih tertinggal ke arah Bella. "Lord Osman..." dia memanggilnya. Dia bahkan harus menepuk jarinya tepat di depannya hanya untuk membawanya kembali ke kenyataan.
"Tepat, Yang Mulia," gumamnya, memaksa dirinya untuk tersenyum pada Xenia.
