Senyum Xenia semakin cerah saat ia hampir berlari ke Mineah, adik perempuannya yang sabar menunggu mereka bersama Raja Nikolai di sisinya. Adiknya terlihat sangat elegan, namun misterius dengan sebuah mahkota gothic di kepalanya. Dipadukan dengan filigran emas dan berlian, simbol burung nasar dari Valcrez ditampilkan di depan dan tengah, seperti kebiasaan di rumah barunya.
"Mineah!" ia memanggil, tidak memperhatikan sekelilingnya.
Mineah tersenyum lebar saat ia membuka lengannya lebar untuk menerima lompatan Xenia. "Kakak... Kamu tidak pernah berubah. Mengapa berlari saat kamu bisa berjalan?" ia menegur dengan sikapnya yang lembut dan manis biasa. "Bukan seperti kamu mengejar aku, tahu."
"Aku merindukanmu," gumam Xenia, merasakan adiknya mengelus punggungnya dan memeluknya erat.
"Hmm, mari sekarang hormati Raja Nikolai dulu," bisik Mineah ke telinganya.
Benar, di mana sopan santunnya?