Pagi datang, dan Jayra terbangun merasa sakit di seluruh tubuhnya. Dia tersenyum saat dia perlahan membuka matanya untuk menyapa Bartos, tapi sayangnya, sisi tempat tidurnya saat ini kosong.
"Kamu akhirnya terbangun!"
Suara antusias Bella membuat Jayra terlonjak dari tempat tidur sambil cepat-cepat menutupi tubuh telanjangnya dengan seprai terdekat yang ada padanya.
"Di mana Bartos?" Jayra bertanya dengan senyum canggung. Rasa malu yang dia rasakan karena dilihat dalam keadaan seperti itu hampir membuatnya ingin menggulung diri dan bersembunyi, tapi dia tidak bisa melakukannya saat itu.
Untungnya, Bella mungkin mengerti ekspresinya saat dia berkata, "Maaf, Ipar, tapi Kakak menyuruh kami untuk tidak mengganggumu karena dia bilang kamu lelah karena terjaga semalaman. Jika kamu mencarinya, dia sudah keluar lebih awal untuk memeriksa seluruh wilayah kami agar semua orang dalam kelompok siap untuk musim dingin yang lebih awal."
"Saya mengerti," Jayra mengangguk paham.
