Darius hampir tidak tidur sama sekali. Sebaliknya, ia terus berada di awan sembilan hanya dengan menonton pasangannya tidur lelap dalam pelukannya. Terasa seperti mimpi, sampai-sampai ia harus terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa ini bukan hanya mimpi untuk meyakinkan dirinya. Benar-benar, Xen saat ini ada dalam pelukannya, dan dia datang kepadanya dengan sukarela tadi malam.
"Sayangku," ia memanggilnya dengan penuh cinta saat ia mengusap pipinya yang lembut dengan buku jarinya. Dia terlihat begitu memikat bahkan dalam tidurnya. "Betapa menggoda… Dan dia bahkan tidak menyadarinya," ia bergumam serak saat menghirup aromanya.
