Tania menggenggam tangannya menjadi kepalan. Ketika dia melakukan itu, sihir asap dari para biksu terikat erat dalam sihir berkas putihnya.
Para biksu terkejut ketika mereka menatapnya, sementara mereka mencoba melepaskan sihir mereka dari cengkeramannya. Sihir itu seperti perpanjangan dari tubuh mereka. Sihir itu menuruti mereka dan berperilaku seolah itu adalah entitas hidup, sekalipun gelap.
Dengan rintihan dan teriakan, mereka semua mulai mencabutnya dari cengkeram sihir fae murni dari Lusitania namun sia-sia belaka. Mereka tidak bisa menggerakkan satu pun sulur dari genggamannya. Seolah-olah mereka juga terjebak dalam ikatan ini. Panik, mereka menatap Kaitos meminta bantuan.
Lerna telah menyerang Felis lagi. Dengan geram yang kuat dia bertarung dengannya. "Kapan kamu belajar cara bertarung, saudari?" dia meludah. "Kamu tidak akan pernah bisa melawan saya!"
