Tania basah dengan cairan tubuhnya. Dia melingkarkan kakinya di sekelilingnya dan mendorongnya keras agar menekan tubuhnya. Dia mengerti isyarat itu. Dia meraih klitorisnya dan melumuri jarinya dengan cairan Tania.
"Tolong... Tolong ambillah aku dengan keras, Elty," dia memohon pada Elty.
"Ya, sayang," katanya, melepaskan ciuman mereka. Namun dia sangat ingin menjelajahi tubuhnya lagi hingga dia mengarahkan mulutnya ke payudara yang lain dan mengisapnya lebih keras. Dia menjerit ketika taringnya menggaruk tubuhnya. Tiba-tiba, salah satu taringnya menggores kulit kremnya dan setetes darah keluar. Instingnya, Eltanin menjilatinya. Matanya terbelalak lebar. Rasanya seperti jeruk dan madu. Dia melepaskan mulutnya dengan suara 'pop'. Kegeeran berdesir dalam tubuhnya. Dia mulai mencium perutnya dan kemudian mengisap pusarnya. Dia mengerang saat dia mengusapkan kelentitnya ke dada Elty. Dada Elty bergetar dengan gemuruh.
