Marah pada penjaga, Eltanin bergegas keluar dari ruangan untuk menegurnya dengan keras. Begitu dia membuka pintu, dia langsung memegang leher penjaga dengan tangan besarnya saat sebuah geraman ganas keluar dari tenggorokannya. "Kau berani mengetuk pintuku seperti itu? Apakah kamu ingin mati?"
Penjaga itu memucat saat dia terdorong ke dinding di belakangnya. "Y—Yang Mulia," katanya, suaranya bergetar. "Seorang penjaga telah dibunuh," ucapnya dengan suara serak. Keringat membasahi wajahnya.
Eltanin menyempitkan matanya. Dia melepaskan tangannya dari leher penjaga itu dan menunggu agar dia berbicara lebih lanjut.
Penjaga itu mengusap lehernya dan melanjutkan, "Mayatnya ditemukan di taman yang menghadap kamar Alpha Alrakis."
Eltanin menatap penjaga itu, keterkejutan melanda dirinya. "Jika kamu salah, kamu akan mendapati dirimu mati di taman itu!"
Penjaga itu mulai gemetar. "Yang Mulia, Alpha Alrakis sangat ingin agar Anda segera menemuinya."