Morava memanggil pelayannya dan meminta untuk mengatur kereta baginya di malam hari.
"Kemana Nyonya ingin pergi?" tanya pelayannya.
"Itu bukan urusanmu!" Morava berseru. Bagaimana mungkin dia memberitahu pelayan bahwa dia sedang merencanakan melarikan diri dari Kerajaan Hydra? Meskipun dia menemukan satu celah dalam segel, dia akan melarikan diri pada kesempatan pertama. "Lakukan saja apa yang saya perintahkan."
Pelayan itu menggertakkan giginya. Dia membungkuk pada Morava dan kemudian berjalan keluar dari pintu, mengumpat dan menggerutu.
"Mengapa kau begitu kesal, Gema?" tanya penjaga yang sedang berjalan di koridor, tidak terlalu mempedulikan keamanan ratu. Dia menarik nafas panjang dari rokoknya dan menghembuskan asap tebal.
"Si jalang sialan itu!" gumam Gema. "Dia ditolak oleh tiga Alfa dan masih berpikir dia adalah ratu. Delapan Alfa lagi yang tersisa untuk menolaknya!"
