Wajah Fafnir terbelah menjadi senyuman lebar. Pada pagi hari itu ia telah meminta Eltanin untuk memimpin pernikahannya dan mengirim pesan kepada Raja Rigel untuk meminta tangan Putri Tabit. Fafnir tidak bisa memikirkan orang lain selain Eltanin karena sejak ia masih anak-anak, ia selalu menganggap Eltanin sebagai kakak laki-lakinya. Ayahnya telah meninggalkannya dan Alpha Alrakislah yang membesarkannya. Eltanin hampir seperti keluarganya sendiri.
Dan Eltanin memahami perasaan Fafnir. Bagaimana dia bisa menolaknya? Pada hari yang sama dia telah mengirim pesan kepada Rigel. Namun, pada sore harinya, ia menerima pesan bahwa Rigel akan datang menemuinya dengan urusan mendesak.
Tabit sangat bersemangat. Meski ia menundukkan kepala karena malu, hatinya berdebar kencang. Ia akan menikah dengan pasangannya pada bulan purnama berikutnya.