Keasyikan menyelinap ke dalam dadanya seperti hari yang cerah dan hangat, lalu tertanam dalam perutnya saat dia berdiri di antara pohon-pohon dan menatap barisan tenda pertama. Morava sangat senang karena ini akan menjadi hari terakhir Tania di Pegasii. Sehari telah berlalu setelah ibunya membahas rencana itu dengannya.
Ada desas-desus bahwa Eltanin ingin membunuh Morava dan dia mengambil risiko besar dengan datang ke sini, tetapi dia memiliki Mizvah dan selusin prajurit bersamanya yang disiapkan ibunya untuk keamanannya. Hanya agar pertemuan yang diatur antara dia dan Eltanin tidak bocor ke Biham, dia telah memulai rumor bahwa Morava sakit dan tidak akan meninggalkan kamarnya.
"Mengapa raja belum menyerang kita?" tanya Mizvah saat dia menatap tenda-tenda. "Jika mereka menyerang, Pegasii akan hancur, rata dengan tanah." Napasnya tersengal-sengal di malam dingin musim dingin.
"Karena ayahku ingin berbicara dengannya."
