Siang hari, Leeora pergi untuk memeriksa Bara, masuk tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Leeora tidak mengetuk pintu, khawatir kalau dia mungkin akan mengganggu tidur Bara.
Ketika dia memasuki rumah, dia melihat gadis itu masih di tempat tidur tetapi sudah terjaga. Dia telah membungkus tubuhnya sepenuhnya dengan selimut, matanya yang hijau memandang was-was ke arah pintu, seolah-olah dia takut akan sesuatu—atau seseorang—tetapi tidak bisa berbuat apa-apa selain menggigil karena cemas. Tidak butuh waktu lama bagi Leeora untuk mengerti bahwa gadis manusia itu sekali lagi menarik diri karena takut secara naluriah terhadap Sang Raja.
"Bara, ini aku, Leeora." Elf yang sudah lanjut usia itu meletakkan keranjang di tangannya di atas meja lalu berjalan ke arah tempat tidur. "Aku membawa roti kesukaanmu. Kamu pasti lapar. Ayo makan sedikit."
Bara melihat keranjang itu tapi menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.