Bara sejenak buta oleh kecerahan mendadak di dalam kamar, dan segera setelah penglihatannya kembali, dia melihat seseorang berdiri di dekat jendela, membuat hatinya hampir melompat keluar dari tenggorokannya.
'Itu menakutkan saya!'
Dia meletakkan tangannya di atas dadanya, mencoba menenangkan jantungnya.
'Jadi dia sudah bangun selama ini? Dia pasti sudah merasakan kehadiran saya. Tapi mengapa dia berdiri dalam gelap? Mengapa dia terlihat seolah-olah... seolah-olah...?'
Pemandangan punggung lebar pria itu yang terbalut jubah tidur hitam tampak sedikit kesepian.
'Itu pasti khayalan saya.'
Tepat ketika dia ragu tentang apa yang harus dikatakan, pria tinggi berjubah hitam itu berbalik menghadapinya, membuat semua pikirannya berserakan. Mata merah yang akrab itu tidak menunjukkan emosi saat menatapnya; sebaliknya, mereka terlihat luar biasa tenang seperti air yang diam.
