Wanita itu seketika merasakan udara dingin masuk ke setiap pori. Dia melihat Li Ze'en dengan ngeri, hanya untuk melihat Li Ze'en memandangnya dengan kasihan.
"Sekarang setelah kamu merebut ayahku, rumah ibuku, dan aset keluarga Li, apa lagi yang membuatmu tidak puas? Hanya dengan melihat aku dan saudaraku tinggal di jalanan kamu baru merasa puas? Jika aku dan saudaraku terpaksa tinggal di jalanan, bukankah itu juga akan mencoreng nama ayahku?" Li Ze'en mengeluh dengan air mata di matanya.
Ketika Nyonya, yang baru saja berjalan pergi, mendengar tuduhan lemah dan tak berdaya dari Li Ze'en, dia langsung berhenti dan berbalik. Melihat dua aliran air mata di wajah pucat Li Ze'en dan ekspresi sengsara, Nyonya langsung marah.
"Li Tingfeng, kendalikan istri Anda. Cucu saya sudah sejauh ini mengalah. Apa lagi yang Anda inginkan dari dia? Anda harus belajar untuk merasa puas. Jika Anda serakah, Anda hanya akan berakhir dengan tidak mendapatkan apa-apa."
