Menyaksikan Qiao An, wanita itu jelas terkejut.
Aura beraninya seketika melemah. Dia juga tahu bahwa setiap kali dia melawan Qiao An, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan apa pun.
"Qiao An, aku akan menjadi ipar perempuanmu yang ketiga di masa depan. Aku harap kamu bisa mengenali situasinya. Tidak akan merugikanmu untuk berdiri di pihakku." Wanita itu menganalisis pro dan kontra untuk Qiao An.
"Ketika kamu dan Kakak Keempat pulang ke rumah di masa depan, kita akan sering bertemu. Mengapa harus membuat situasi begitu tegang?"
Bibir tipis Qiao An melengkung menjadi senyuman mengejek. "Apakah kalian sudah mendaftarkan pernikahan kalian?"
Wanita itu seketika seperti lobak yang beku. "Semua ini karena wanita ini. Dia menolak untuk bercerai dengan Tingfeng. Kalau tidak, Tingfeng sudah pergi ke Biro Urusan Sipil bersamaku untuk menikah segera."
Qiao An berkata, "Dunia tidak dapat diprediksi. Mari kita bicara tentang itu ketika kau sudah menjadi ipar perempuan ketigaku."