Huo Xiaoran berkata, "Kita akan segera mendapat jawabannya." Dia melambaikan tangan pada preman-preman itu dan berkata dengan sombong, "Bawa dia kembali dan periksa dia perlahan-lahan."
Qiao An dimasukkan ke kursi belakang BMW. Dua orang preman yang kuat dan kekar duduk di kedua sisinya, mata mereka yang tajam menatapnya.
Qiao An tahu bahwa ia tidak bisa kabur. Ia duduk dengan patuh.
Huo Xiaoran mengemudi di jalan yang bersih. Hujan renyai-renyai perlahan berubah menjadi hujan lebat. Qiao An melihat ke penghapus kaca berulang-ulang dan merasa sangat tertekan.
Ia tidak tahu berapa lama Huo Xiaoran akan menahannya. Dia masih memiliki tiga anak di rumah, jadi dia sangat cemas.
"Kamu mau apa?" Qiao An tidak bisa menahan lagi. Dia menatap Huo Xiaoran dengan marah.
Namun, Huo Xiaoran mengemudi dengan tenang dan tidak menggubris kata-katanya.
Yang berbalik dan menatapnya adalah Lu Mo. "Katakan kepadaku perusahaan mana yang kamu jual formulanya. Berapa banyak kamu dapatkan?"
