Di dalam sebuah apartemen mewah di pusat kota, Qu Ru duduk di sofa dengan mata merah.
Saat ia melihat foto-foto Mo Rao yang glamor di ponselnya, ia menggertakkan gigi dalam kemarahan.
Semua ini seharusnya miliknya sebelumnya.
Ia seharusnya menjadi kekasih Fu Ying. Ia adalah cucu sah Nyonya Tua Qu, tapi semua ini dirusak oleh Mo Rao.
Mo Rao merebut cinta Fu Ying darinya dan cinta Nyonya Tua Qu padanya.
Qu Ru hanya menyesal karena ia hanya membunuh anak-anak Mo Rao dan bukan Mo Rao sendiri.
Jika Mo Rao mati, ia bisa mendapatkan semuanya kembali.
Saat Qu Ru menggertakkan gigi dalam kebencian, terdengar ketukan di pintu.
"Siapa itu?" Qu Ru terkejut dan bertanya.
Tidak ada yang menjawab.
"Siapa itu?!" Kesunyian pada saat ini hanya membuat Qu Ru semakin takut. Ia berteriak dengan waspada sekali lagi.
Namun, hanya ketukan tumpul di pintu yang menjawabnya. Di tengah kesunyian ini, ketukan itu terdengar sangat menyeramkan.