Dia tidak menyangka mereka punya nyali untuk mengajarnya. Sharon mengangguk dengan kooperatif. "Itu masuk akal. Kamu benar."
Frank mengira bahwa dia sudah memahami dan menerima kata-katanya dan tidak menyadari kilatan di mata Sharon. Dia sangat tertarik untuk melihat permainan apa yang ingin orang-orang ini mainkan.
"Kamu pikir aku mempermainkanmu? Lihat pakaian kami lalu lihat kamu. Nona muda, tahu diri dong!" Frank memiliki ekspresi sombong dan menepuk bahu Jenna seolah-olah dia memperingatkannya.
"Oh? Lalu apa yang kamu ingin aku lakukan?"
"Berdiri dengan patuh dan berikan kami toast satu per satu. Datang ke Larry dan aku dan katakan bahwa kamu salah dan masalah ini akan selesai."
Sharon tersenyum, tapi dia masih tidak mengulurkan tangan untuk mengambil gelas di depan Frank. "Tapi orang yang minum bersamaku biasanya memiliki status yang jauh lebih tinggi darimu. Kamu bahkan tidak sebaik aku."
