Gaun Sharon berkibar, dan rambutnya ikut bergerak. Mereka berada di sebuah ruang depan yang kecil, dan dengan musik yang tidak tepat, mereka berdua sebenarnya menari dengan harmonis.
Kedua orang itu, masing-masing dengan pikiran mereka sendiri, tidak berhenti menari.
Saat musik di aula berhenti, mereka berdua juga berhenti.
Pria dengan topeng jubah malam itu melepas topengnya, dan ada senyum ambigu di matanya. "Sharon, kamu masih tidak mau pergi dengan saya?"
Mendengar suara yang familier tersebut, Sharon terkejut dan secara refleks mundur. Pria ini sebenarnya Caleb. Kenapa dia ada di sini? Tak heran pria ini pakai topeng. Dia hanya khawatir kalau ada yang mengenalinya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Sharon bertanya pelan dan memberi isyarat padanya untuk segera memakai topengnya kembali.
"Mau pergi minum?" Caleb tersenyum cerah, seolah dia sama sekali tidak peduli dengan situasi Sharon.
"Sekarang?"
"Tentu saja."