Saat memikirkan hal ini, Danny segera memasang senyum dan berkata dengan hormat kepada Sharon, "Sharon ingin melihat gaun pengantin tadi. Ini adalah kehormatan bagi saya untuk dapat melayani Anda. Sebagai teman sekelas lama, kita bisa dianggap berjodoh. Izinkan saya memperkenalkan beberapa model untuk Anda."
Dia berusaha sebaik mungkin untuk menyanjung Sharon, berharap dia akan melupakan apa yang baru saja dia lakukan. Namun, dia tidak menyangka kalau Sharon bukanlah orang yang mudah digertak.
Sebaliknya, Natsume mendengar kata-kata Danny dan bertanya kepada Sharon dengan heran, "Danny, apakah kamu teman sekelas Sharon?"
"Benar!" Danny mengangguk dengan kuat. "Sharon dan saya adalah teman sekelas universitas. Dia adalah wakil presiden saat itu, dan kami memiliki hubungan yang baik."
"Saya tidak salah menilai Anda. Anda pasti akan memiliki masa depan yang cemerlang." Natsume menepuk bahu Danny.