"Yumi, saya tahu kamu sedang merasa sangat buruk sekarang, tetapi saya harap kamu bisa membantu saya. Kamu ada di sana kan? Apa yang terjadi?!" Sharon berjalan ke sisi Yumi dan bertanya dengan serius.
"Yang saya ingat hanyalah sebuah mobil melaju ke arah mereka. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi kemudian ada suara keras... Banyak darah..." Mungkin karena dia gugup, kata-kata Yumi tidak teratur. Matanya merah, dan suaranya serak.
Jarinya gemetar saat dia berbicara. Dia jelas terkejut.
Sharon mendengarkan dengan sabar apa yang Yumi ingin sampaikan. Wajahnya sombong dan gelap seolah-olah dia tidak bisa menahan amarah dalam hatinya. "Apakah kamu bilang ini disengaja? Apakah kamu melihat siapa pelakunya?"
