Sharon memandang wajah serakah Juni dan merasa jijik di dalam hatinya.
Adapun Juni, ia secara diam-diam mengeluarkan ponselnya. Kenapa hanya kami yang hidup begitu baik?
Begitu Wallace mendengar bahwa Sharon telah pulang untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, dia memanggil pengemudi khusus. Dia duduk di kursi penumpang depan, tempat Sharon sebelumnya duduk.
Wallace seakan bisa merasakan aura Sharon yang masih tersisa di sekelilingnya. Tangannya meraba-raba pinggiran kursi dan dengan cepat mengambil sesuatu yang lembut. Dia kemudian mengangkat tangannya dan mengenali bahwa itu adalah rambut Sharon.
Dia harus mengakui bahwa rambutnya indah. Di masa lalu, rambutnya sering meledak di rumah. Sekarang, rambutnya cenderung terjatuh lembut di atas bahunya sebagian besar waktu. Dia terlihat sangat cantik saat tertiup angin.
Hanya dengan duduk di sini, Wallace seolah bisa mencium aroma istrinya. Aroma lembut itu miliknya.
