"Ah—" Teriakan terdengar.
Semua orang di lantai dasar termasuk Sharon terkejut mendengarnya. Kemudian, mereka dengan cepat berlari ke bawah dan melihat Melinda yang sedang memegang perutnya dalam keadaan terkejut.
"Ada apa? Kamu baik-baik saja? Cepat panggil dokter!"
"Jangan bergerak dulu. Aku pikir kamu terlalu banyak berdarah. Dokter... Satpam!"
"Melinda, tahan sebentar. Dokter akan segera datang." Xenia segera bergegas ke garis depan untuk menolongnya.
Kemudian, suara pisau tajam yang jatuh ke tanah terdengar di aula. Baru setelah itu semua orang baru menyadari bahwa ada seorang pria berdiri tidak jauh dari situ.
Pisau tersebut dilumuri darah, dan matanya warna merah menyala. Dia terlihat sangat mengerikan.
