Mata Hazel berkedip-kedip perlahan. Dia merasakan sakit tajam di kepalanya seakan-akan ada yang memukulnya. Dia tidak memiliki cedera apa pun namun rasa sakit itu ada untuk mengingatkannya bagaimana adiknya sendiri telah membawa Rafael ke sana!
"Dasar bajingan!" dahi Hazel berkerut saat dia menemukan dirinya terjebak di sofa sedangkan Rafael sedang duduk di sandaran tangan, menutupi dirinya sehingga dia tidak bisa berdiri. Matanya terlihat licik dan dia sangat ingin memukul wajah Rafael untuk menghapus senyum di wajahnya itu.
"Bagaimana kamu bisa menggunakan adikku?" tanya Hazel dengan suara yang tajam menyalahkan hingga Rafael tersentak.
"Saya tidak pernah menggunakan dia. Dia adalah adik ipar saya. Jika saya tahu sebelumnya, saya pasti telah memperlakukannya lebih baik.