-----
Semua mayat lainnya memiliki rambut hitam atau cokelat yang umum di kalangan rakyat dan orang awam. Mereka terlihat seperti preman lokal.
Rafael menyadari bahwa itu adalah suara seorang wanita sementara dia mengira dia sedang mengikuti seorang pria dari pakaian dan struktur tubuhnya.
Wanita itu melepaskan tudung yang menutupi wajahnya saat dia memeriksa ke dalam. Kamar-kamar tidak lebih baik dari luar. Setiap bagian bangunan tercoreng merah dengan mayat di sekeliling yang terus dikutuki wanita itu saat bergerak maju.
Pada akhirnya, dia berhenti di depan pintu ruang bawah tanah yang juga terbuka. Tidak perlu diperiksa bahwa kamar itu kosong.
Namun, wanita itu berlari ke kamar seolah-olah hidupnya bergantung padanya.
Dia mengangkat tangannya dan bola api terbentuk di atasnya cukup untuk menerangi kamar. Kamar itu tidak memiliki mayat atau bau darah yang tajam yang telah menyelimuti seluruh bangunan namun wanita itu tampak hancur melihatnya.
