"Aku tahu kamu akan selalu bersamaku. Tapi jika itu masalahnya, mengapa kamu tidak datang ke sini dan berjalan di sampingku sambil memegang tanganku seperti yang dilakukan pasangan!"
"...." sial! Bisakah dia berkata tidak! Seharusnya dia tahu bahwa vampir yang licik itu akan menipunya lagi.
"Di sini, seorang pria sejati harus mengambil langkah pertama!" Sebelum dia bisa menemukan alasan untuk menolaknya, dia sudah mendekat dan menahan tangannya!
Semua yang bisa dia lakukan hanyalah tersenyum, yang juga keluar dengan enggan!
Sebelum mereka bisa mencapai taman, Hazel menggigil karena angin dingin malam yang bersalju! Dia menggosokkan telapak tangannya dan menyesal tidak membawa mantel atau selimut bersamanya.
Saat melihat pada bunga salju yang malang itu, dia merasa seperti sedang berjalan mendekati kuburan. Itu memenuhi hatinya dengan kesedihan yang bahkan dia sendiri terkejut ketika dia menyadari betapa tiba-tiba dia menjadi sangat sedih.
