Apakah dia pergi? Sekarang! Setelah begitu banyak yang terjadi?
Dia tidak pergi ketika dia memintanya. Dia tidak pergi ketika dia menginginkannya.
Dan sekarang dia ingin pergi. Emosi yang menyakitkan dadanya dan membuatnya sesak. Emosi yang menggerogoti dadanya itu semua karena kekeraskepalaannya untuk tinggal dan sekarang dia ingin pergi!
Dia ingin memegang kerahnya dan menjentiknya dengan keras. Apa yang memberinya hak untuk bermain-main dengan perasaannya? Apa yang memberinya hak untuk datang dan pergi sesuka hati! Apa yang dia pikir tentang dirinya sendiri?
Kemarahan, kebencian, frustrasi dan lebih dari itu semua rasa sakit mulai mengisi dadanya tetapi dia hanya mengangguk.
Dia mengangguk kepala dalam penerimaan atas keputusannya untuk pergi ketika dia tertawa hambar dan tak bersemangat.
Sebuah pandangan merendahkan diri mengisi wajahnya saat dia mengangguk balik dan berbalik untuk pergi.
