Lelaki itu menundukkan kepalanya dan menatap ke tanah, tidak yakin bagaimana harus bereaksi terhadap komentarnya yang tanpa malu-malu itu.
Dia terbiasa dikelilingi wanita yang pemalu dan gugup, jadi perilakunya merupakan angin segar yang bahkan mengejutkan.
Bagaimana bisa dia begitu santai di sekelilingnya?
"Um, saya minta maaf baju saya agak kotor." Memiliki lumpur di pakaian adalah hal biasa tapi pergi bersama pemilik istana adalah hal yang paling langka dan masih terasa tidak nyata.
"Tidak apa-apa. Saya tidak suka kamu memakai pakaian sama sekali." dia mengangkat bahu sambil berbalik. "Kita akan pergi belanja, lalu makan siang di penginapan yang baik dan kemudian ke pasar untuk sore hari dan lalu menari larut malam di depan api unggun." dia mengumumkan sambil mulai melangkah pelan menuju pintu keluar, memastikan bahwa dia mengikutinya.
Dia tidak mencoba untuk mengejar dan berjalan di sampingnya tapi mengikuti seperti seorang karyawan seharusnya.
