Dengan mantra angin yang mendukungnya, dia tidak mengalami banyak masalah dalam menyeret gerobak walaupun beratnya jauh melebihi dirinya sendiri.
Matanya memindai peta yang ternoda darah lalu ke jalur yang ada. Menurut peta itu, dia berada di jalur yang tepat dan jika dia berjalan beberapa kilometer lagi, dia akan mencapai pintu keluar.
Namun, ketika dia memperhatikan sekelilingnya, dia tidak merasa demikian.
Hutan semakin padat dan bayangan gelap hanya bertambah di sekelilingnya.
Langit sudah berubah menjadi merah dan sebentar lagi akan malam. Jika dia tidak kembali sebelum tengah malam, dia akan kalah secara otomatis.
Seandainya saja para penyihir memiliki mantra untuk menemukan jalan dan jika memang ada, dia tahu mantra tersebut!
Yang mengejutkannya, dia belum bertemu seorang pun. Dia berhenti berjalan dan berdiri di sana.