Ekspresi Jing Chen berubah seketika. Tatapannya yang gelap mengunci padanya Bai Lian dan dia berkata satu per satu, "Coba saja. Bai Lian, aku akan hidup dalam rasa sakit. Aku tidak akan bisa mati meskipun aku ingin mati."
Bai Lian mengangguk penuh pikiran. Dia bersandar di ranjang dan duduk di lantai. "Saya tentu percaya pada kata-kata Jing Chen. Jing Chen, saya menantikannya."
"Jadi, saya tidak akan memberikanmu obat ini."
Senyum Bai Lian liar dan sombong. Dia sama sekali tidak terlihat takut pada Jing Chen.
Di bawah raut wajah Jing Chen yang benar-benar gelap, dia secara tiba-tiba mengangkat telapak tangannya dan menampar wajah Bai Lian dengan kejam.
Tawa Bai Lian berhenti.
Dia tiba-tiba batuk, dan wajahnya menoleh ke samping karena tamparan itu. Matanya terpaksa melihat ke lantai, dan rasa sakit yang membara meledak di pipinya. Bai Lian bahkan terengah-engah.
Dia belum pulih dari palpitasinya.
Sudah jelas betapa kerasnya Jing Chen memukulnya.