Posisi yang sangat dia banggakan ternyata dicuri oleh Xia Xue dari Qiao Nian.
Pagi ini, dia bahkan secara tidak malu-malu telah membual di depan Qiao Nian.
Memikirkan hal ini, Gao Lin merasa semakin malu.
Gao Lin dengan hati-hati melirik ke arah Qiao Nian, yang duduk tidak jauh. Qiao Nian dengan tenang membersihkan biolanya, seolah-olah dia tidak marah kepada Xia Xue karena telah mencuri tempatnya.
Ketika Gao Lin mengingat kejadian di ruang latihan, dia mengambil napas dalam-dalam.
Xia Xue benar. Karena nasib telah mempertemukan Xia Xue dan Brother Cao, Qiao Nian hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena tidak berada di sana.
Ketika Gao Lin memikirkan Xia Xue, dia mengerutkan kening. Dia harus lebih berhati-hati dan menjauh dari Xia Xue. Lagi pula, Xia Xue adalah seorang penipu. Semakin jauh dia menjauh, semakin aman dia akan.
Gao Lin tidak lagi bersedia memanggil Xia Xue dengan Saudari Xia Xue.