Xia Xue tidak tahan lagi. Dia begitu frustrasi sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk mengetuk pintu lagi. Di dalam hatinya, dia berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan respons.
Gao Lin memandang Xia Xue dengan khawatir. Melihat bahwa masih tidak ada reaksi dari pintu, hatinya terasa seperti meloncat ke tenggorokannya.
Xia Xue mengerahkan sedikit tenaga dan secara tidak sengaja mendorong pintu terbuka. Ternyata pintu itu memang tidak terkunci sama sekali.
Pintu itu kosong.
Xia Xue tercengang. Dia memandangi ruangan kosong itu dengan tidak percaya.
Sembara kebingungan menyambar di mata Xia Xue. Dia membuka semua pintu ke ruangan, tetapi tetap saja kosong. Tidak ada seorang pun di sana.
Semua orang memandang ruangan kosong dengan kebingungan tergambar di wajah mereka.