Chapter 88 - Muntah Darah

Qiao Nian tersenyum dan berkata dengan malu-malu, "Nenek, kamu membuatku malu dengan pujianmu. Bagiku membuat ini adalah hal yang mudah. Apakah kamu suka rasa ini? Jika tidak, aku bisa membuatkan yang lain untukmu."

Senyum di wajah Nenek Gu semakin cerah. Dengan kehadiran Qiao Nian, dia tidak perlu khawatir banyak tentang Keluarga Gu lagi.

"Gadis kecintaanku, ini rasanya cukup enak. Aku suka," kata Nenek Gu dengan gembira. Semakin dia melihat Qiao Nian, semakin dia menyukainya.

"Kamu hanya boleh mengonsumsi tiga pil sehari paling banyak. Hanya ambil satu saat kamu merasa tidak enak badan. Lagipula, obat bisa berbahaya jika tidak dikonsumsi secara moderat," instruksi Qiao Nian dengan hati-hati.

Melihat Qiao Nian yang begitu lembut dan penuh perhatian, mata Nenek Gu tergenang air mata. Cucu perempuannya adalah anak yang baik. Dengan cucu perempuannya yang ada di samping Gu Zhou di masa depan, dia tidak perlu khawatir tentang apa pun lagi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag