Qiao Xin tidak sepenuhnya bodoh. Khawatir dirinya akan membuka rahasia, ia segera menunduk.
Namun, pikirannya sangat kacau. Ia harus menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi kala itu.
"Sebenarnya, kalung ini bukan milik kakak perempuanku. Saya hanya ingin menguji apakah kakak ipar akan salah paham terhadap kakak perempuan saya. Kakak ipar, saya benar-benar hanya bercanda..." kata Qiao Xin dengan ekspresi serius.
Pada saat ini, Qiao Nian memandang Lu Zhu tanpa ekspresi. Ia berusaha keras untuk menekan perasaan kasih yang tak terjelaskan yang ia rasakan untuk Lu Zhu.
Gu Zhou memberi Qiao Xin tatapan berarti. Seperti orang luar, ia menjelaskan tanpa emosi, "Kalung ini sangat penting baginya."
"Kalung ini dari lima tahun lalu, selama musim gugur..." Qiao Xin membulatkan tekad dan melangkah maju. Sambil tersenyum pada Qiao Nian, ia baru saja ingin mengungkapkan semuanya ketika ia terputus oleh suara langkah kaki yang terburu-buru...