Qiao Nian membuka matanya. Pandangannya kini berwarna dingin. Dia berkata dengan suara dingin, "Ibu, jika ada apa-apa, cukup katakan lewat telepon!"
Suara Su Xue dipenuhi kemarahan. "Dasar anak durhaka! Aku menyuruhmu pulang sekarang juga! Kalau bukan karena kamu, adikmu tidak akan mendapat humiliasi!"
Walaupun Qiao Nian menekan telepon ke telinganya, suara Su Xue begitu keras sehingga seolah-olah Qiao Nian telah menyalakan speaker. Raungan histeris Su Xue bergema di seluruh mobil.
Cengkeraman Chen Qing pada setir mobil semakin erat secara tak sengaja. Dia menatap lurus ke depan, dalam diam mengingat setiap kata Su Xue.
Qiao Nian menggenggam teleponnya erat, matanya bertambah dingin. Dia memperhatikan bahwa Su Xue menggunakan kata "pulang" bukan "kembali". Matanya berkedip. "Kamu sendiri tidak di rumah, kenapa aku harus pulang?"
Dengan itu, Qiao Nian segera membuka WeChat dan mengirim pesan kepada Old A.